Hifest 2015
- Emma Bawazeer
- Apr 29, 2015
- 1 min read

Generasi Penerima Takdir Dalam Hijrah Kedamaian Islam
It's been 16 years, dan saya masih merasa bahwa Islam terpecah belah dengan segala organisasi Islam yang ada. Dengan segala aliran-aliran yang ada. Dengan berbagai pemahaman yang disimpulkan oleh diri sendiri, yang pada akhirnya membuat diri kita sakit karena tak kunjung mendapat ketenangan hati.
Ada satu titik dimana terbesit dalam pikiran saya "Jika saja kita semua mau menerima takdir kita, pasti hidup akan tenang dan tidak begini." Apa artinya hidup dalam menerima takdir? Bukan berarti dengan begitu, kita akan menjadi pribadi yang pasrah dengan menerima segala sesuatu yang terjadi. TIDAK, bukan begitu. Tetapi menerima takdir bahwa umat Islam pedomannya adalah "Al-Qur'an dan Hadist", sehingga pedoman kita sama, menghasilkan pemikiran yang sama, dan Islam tidak terpecah belah lagi, dan akan menjadi satu.
Menerima takdir juga harus bisa memahami bahwa ada takdir Mukhayyar dimana ada beberapa hal yang disandarkan pada ikhtiar manusia, jadi sebagai manusia kita tetap harus berikhtiar untuk menggapai mimpi-mimpi kita.
Love,
Emma
Comments